Satu yang tidak bisa terlupakan dari seorang Avril Lavigne adalah sosoknya yang bisa mendobrak style dan image seorang cewek. Tidak perlu terlihat cantik seperti Barbie. Cukup dengan attitude dan gaya yang sedikit rebel, kamu bisa menjadi pusat perhatian dunia. Rasanya gelar punk princess memang pantas menjadi miliknya. Dilihat dari style, dandanan dan musik yang dimainkannya.
Kemana impactnya? Tentu saja dalam soundtrack film Alice in the Wonderland ini. Sewaktu mengerjakan project untuk line clothing Abbey Dawn line yang terinspirasi oleh cerita Alice in the Wonderland, dia mendengar bahwa cerita ini akan diangkat ke layar lebar. Dia pun langsung menghubungi pihak Disney untuk pembuatan soundtrack film ini.
Lupakan suasana ceria dan penuh warna untuk film ini. Ada Tim Burton yang menggarapnya dan dipenuhi oleh aktor dan aktris berbakat. Pertanyaannya adalah, apakah soundtrack ini mampu menggambarkan suasana “gelap” yang sesuai dengan image Tim Burton dan bagi mereka yang belum pernah menyaksikannya?
Jawabannya iya. Dalam track ini kita akan disambut oleh intro yang pelan-pelan tersambung oleh dentingan piano yang terdengar galau. Suasana mistis pelan-pelan terbangun menggambarkan rasa penasaran Avril sebenarnya dia sedang terdampar dimana. Kita akan mengingat suasana yang sama ketika Alice pertama kali mengikuti sang kelinci dan jatuh ke dalam lubang yang mengantarnya ke Underland.
Lirik I’m freaking out/ So where am I now?/ Upside down/ And I can’t stop it now, sebenarnya sudah bisa menggambarkan bagaimana alur cerita dan alur lagu ini. Yang membuatnya sempurna? Itu tadi. Avril mampu menyauarakan kegalauan, kebimbangan yang pertama kali di rasakan oleh Alice ketika tiba di Underland dan kemudian mendapatkan kekuatan bahwa dia bisa melakukan apa saja. Simak saja bagian ini, I’ll get by, I’ll survive, When the world’s crashing down. Mantap!
Mungkin sebagian orang akan terus bertanya, “mengapa Avril seakan-akan terus berteriak dalam track ini?” disinilah istimewanya. Kita akan hanyut dalam suasana yang ingin disampaikan oleh Avril mengenai nasib Alice di negeri ajaib tersebut. Saya jadi mengingat bahwa inilah warna asli dari vocal Avril sebenarnya. Sama seperti ketika dia bernyanyi dalam track-track di album Let Go.
Track ini pertama kali diperdengarkan dalam acara On Air with Ryan Seacrest pada tanggal 27 Januari 2010 dan langsung terjual sebanyak 45. 000 kopi di bulan pertama perilisannya. Track ini diproduseri oleh Butch Walker dan proses mixingnya ditangani langsung oleh sang mantan suami, Deryck Whibley.
Setidaknya track pemanasan ini semakin membuat kita penasaran, bagaimanakah rupa dan rasa dari album baru milik Avril? Can’t hardly wait!
(iQko / CreativeDisc Contributors)
Sumber : creativedisc.com