Released by: Sony Music Indonesia
Bagaimana pola Ke$ha merilis album sejauh ini mempunyai kemiripan dengan pola yang digunakan oleh Lady Gaga. Full studio album sebagai debut, sebuah album mini setelahnya, dan kemudian dilanjutkan oleh album remix. Bukannya saya hendak menyalahkan Ke$ha atas keberadaannya memiliki album “I Am A Dance Commander + I Command You To Dance Remix Album” ini, tapi kemiripan pola yang terjadi dalam rentang waktu yang berdekatan memang tak terhindarkan untuk disandingkan. Dan mengingat keduanya sebagai rising star selama setahun belakangan, apapun jenis rekaman yang mereka hasilkan bisa jadi bahan incaran para pendengar untuk tetap update dengan sound masa kini yang punya flavour“dance”.
Hal pertama yang bisa dipastikan saat mendengarkan sebuah album remix adalah kita enggak perlu repot untuk berkenalan dengan lagu apa yang hendak kita dengarkan. Well hey, untuk ukuran Ke$ha yang single-single-nya langganan Top 10, hal tersebut memang bukan masalah. Contohnya aja single terbarunya ‘Blow’ yang dibuatkan ke dalam Circuit Remix sebagai track pembuka. Meskipun ini adalah yang paling baru dari penyanyi nyentrik ini, tapi kita udah akrab banget dengan lagunya. Sound remix-nya lebih panas dari yang sebelumnya. Selain itu, keberadaannya sebagai track pembuka menguatkan titel albumnya, “Dance Commander”. Asyiknya, Billboard Remix untuk ‘Take It Off’ berbalur sound ‘TiK ToK’, sehingga kita seolah mendengar dua lagu jadi satu. It is impressive.
Original sound di lagu baru ‘F–k Him He’s A DJ’ menyisip sebagai bahan baru di antara hits di album ini. Track ini cukup menonjol karena selain judulnya yang menarik perhatian, musiknya juga kini. Intronya mengalir seperti Fergie, musiknya seutuhnya mengalun seperti Ke$ha. ‘Sleazy’ yang menjadi ‘The Sleazy Remix (Feat. Andre 3000)’ pun masih punya musik originalnya, penambahan rap dari Andre yang menjadi pembeda sebagai track di album ini. I like the song even more in this album. Bagiku lagu ini adalah lagu terdimanis yang pernah Ke$ha punya sejauh ini. Tapi lagu yang menjadi kebanggaan terbesar bagi seorang Kesha Rose Sebert tetaplah ‘TiK ToK’ yang dibuatkan 2 buah remix untuk album ini. Untold Remix dan Chuck Buckett’s Veruca Salt Remix. Banyak beat yang catchy di remix pertama, nyaris membuat lagunya seperti sebuah lagu baru. Dan di remix kedua, beat-nya lebih punya style dalam baluran electropop. I prefer the first remix to it, totally new!
Untuk ukuran remix, lagu-lagu di dalam album ini enggak punya durasi panjang yang cenderung membuat jenuh dalam dancepop-nya. 2 lagu yang punya durasi berlebih itu adalah ‘Your Love Is My Drug’ yang dikasih remix oleh Dave Aude dan ‘We R Who We R’ remix oleh Fred Falke. I’m not saying that these two are boring, hanya saja kalau semua lagu punya durasi 7 menit ke atas, album ini akan menjadi album remix biasa. Nah, dengan kombinasi yang dilakukan, albumnya punya sistem anti-boring. Dan kalau kamu berfikir album ini akan terdengar sangat berisik, pikir lagi. Karena di dalamnya terkandung track ‘Animal’, yang sound-nya santai. Ini lagu juga pernah punya Billboard Remix untuk “Cannibal”, makanya versi barunya sebagai Switch Remix yang dihadirkan disini. Sebagai penutup, ‘Blah Blah Blah (Feat. 3oh!3) daslam DJ Skeet Skeet Radio Remix membuat kita pengen goyang nontsop. Dan kalau kalian sudah memutuskan bahwa ini adalah waktunya untuk berpesta, you can count on this album! Ke$ha memberi definisi baru kepada pencitraan dirinya. Bahwa dia bukan hanya seorang “Animal” dan “Cannibal”, tapi dia juga seorang “Dance Commander”, dan dia memerintahkan kita untuk DANCE!
(Ai Hasibuan / CreativeDisc Contributor)
sumber : www.creativedisc.com